If its Not So Important To U, Well It Is For Me

some things are better left written

From Klab Baca Qanita : Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan

Tadinya saya mau menceritakan soal ini kemarin, tapi karena mood yang sedang down dan merasa ada masalah dengan seseorang yang padahal seperti biasa saya saja yang mengadaadakannya, tapi Alhamdulillah sudah selesai dengan damai dan dapat keyakinan baru lagi dan lagi.

 

So! What im trying to tell is about my last Klab Baca Qanita yesterday. Yang namanya talkshow mingguan dan tidak tahu siapa narasumbernya hingga saat hari H nya tiba, saya tidak pernah berekspektasi terlalu besar akan serunya topik ataupun buku yang dibahas. Untungnya kebanyakan buku yang diterbitkan oleh MIZAN adalah buku yang berkualitas (sungguh saya tidak punya intensi promosi) jadi lebih seringnya talkshow berlangsung dengan menyenangkan. 

 

Seperti juga kemarin! Mbak Tutu (the co-host) datang bersama Ibu Elia, seorang Psikolog yang juga pengisi kolom Psikologi di Pikiran Rakyat dan membawakan sebuah buku bercover gambar janin yang sangat lucu berjudul “Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan” (yang disini foto cover lamanya, ngambil di link bawah)

Buku ini mendemostrasikan cara melakukan pelbagai latihan pralahir (prenatal classroom) yang aman bagi bayi yang Anda kandung sehingga Anda mendapatkan anak yang sehat secara fisik dan cerdas secara emosional. Karya Rene Van de Carr—-pakar psikologi terkenal yang memelopori bidang pendidikan dan perkembangan awal bagi anak-anak—-dan Marc Lehrer—-staf psikologi di Departemen of pediatrics di University of California Medical School—-ini merupakan hasil penelitian puluhan tahun di bidang stimulasi pralahir yang telah teruji pada ibu-ibu hamil. Ini agak ngutip disini

Nah kalau yang ini saya tulis sendiri. Garis besarnya buku ini bercerita tentang bahwasanya seorang anak adalah produk bentukan orang tua. Saat anak berada dalam kandungan, setiap hal yang dilakukan oleh ibu, ternyata merupakan sebuah stimulus untuk sang anak, sekalipun tanpa disadarinya. Hal ini terjadi memang karena ibu dan janin yang dikandung adalah sebuah kesatuan. Dua detak jantung yang jadi satu, dua nyawa dalam satu tubuh. Dan bukan hanya makanan dan minuman dan segala hal yang diasup oleh ibu yang akan mempengaruhi perkembangan sang bayi, tapi juga hingga perkataan dan perbuatan, emosi dan kondisi kejiwaan. Semuanya membentuk sang bayi dari awal.

 

Dallam buku ini banyak contoh cerita yang disajikan, yang akan membuat pembacanya merenung dan berpikir dan mungkin pada akhirnya akan bergumam pada diri sendiri “Oh iya ya…” dan bagi yang sudah punya anak akan mengangankan seandainya buku ini ada sejak awal belum hamil dulu (which is an advantage for me )

 

Seorang anak sudah mampu mendengar, “melihat” dan “meraba” pada usia 20 minggu! Subhanallah. Terlalu hebat buat saya.

 

Dalam psikologi pun kalau ingin mengetahui mengenai tentang kondisi psikis seseorang saat ini, anamnesa biasanya dilakukan hingga ke masa pranatal. Apa saja yang terjadi pada masa kehamilan dulu. Bagaimana asupan gizi ibu, bagaimana kondisi kesehatan ibu saat itu, bagaimana hubungan antara ibu dan ayah, dan segala bagaimana yang ditelusuri sesuai dengan prognosa yang dimiliki tentunya. Dari anamnesa, biasanya akan ada kesimpulan kesimpulan awal yang bisa ditarik.

 

Punya anak yang susah untuk disuruh makan misalnya. Ini terjadi pada anak pertama Mbak Tutu sendiri (yeap, kali ini benar benar seperti sesi curhat colongan buat semua kecuali saya yang memang belum bisa cerita apa apa ) yang susah sekali disuruh makan. Pertanyaan kenapa oh kenapa nya baru bisa terjawab setelah sang anak berusia 7 tahun dan pertama kali diajak makan di rumah makan Padang dan tanpa diduga sang anak makan dengan lahapnya! Mbak Tutu dan suami agak kaget melihatnya, tapi ternyata saat dipikirkan kembali dan di runut-runut, jadi teringat masa kehamilan di mana yang biasanya makan catering dari kantor, tiba tiba jadi lebih sering ingin makan di rumah makan padang! Dan syahdan, sang anak yang dari bayinya (maaf, calon bayi maksudnya) dibiasakan dengan “rasa” masakan Padang dengan citarasanya menjadi terbiasa. Hal ini baru disadari di usia 7 tahun karena asumsinya mana ada anak kecil dibawa ke tempat makan masakan pedas, kan?

Hal yang sama diungkap juga di buku ini. Tentang bagaimana jabang bayi bisa terstimuli dengan segala aksi yang dilakukan sang ibu. Menceritakan tentang anak seorang pemain Cello yang kala ibunya sedang mengandung, sang ibu sering berlatih satu lagu yang saat itu sering dimainkannya untuk konser. Hampir setiap hari sang ibu memainkannya “bersama” sang jabang bayinya. Ketika dewasa, sang anak menjadi seorang komposer terkenal. Suatu hari, datang sebuah partitur baru yang akan dimainkan dalam sebuah konser. Secara tiba tiba, anak ini (yang sekarang sudah dewasa) bisa memainkan lagu di dalamnya dengan sempurna menggunakan cello, padahal dirinya bukanlah seorang pemain cello sebenar-benarnya. Saat diceritakan pada sang ibu, lagu yang bisa dimainkannya dengan mudah itu ternyata adalah lagu andalan sang ibu puluhan tahun yang lalu dalam masa kejayaannya sebagai seorang pemain cello dalam setiap konsernya. Ya. Saat sang ibu mengandung anak ini.

 

Masih ingatkah pada banyak tahayul yang ditawarkan oleh jaman dulu pada orang hamil? Ya, memang banyak diantaranya yang tidak bisa masuk dalam rasio, tapi tidak kalah banyak pula yang memang benar benar dimaksudkan untuk perkembangan sang janin bayi. Tentang tidak boleh menghina orang lain saat hamil, bukan karena takut nanti muka sang bayi yang baru lahir akan mirip hewan apalah itu, tapi karena pada saat sang ibu merasa benci ataupun marah ataupun menghina orang lain, sang jabang bayi belajar untuk melakukannya bersama ibu. Punya anak yang sangat cengeng untuk hal yang remeh temeh sekalipun? Tanya sang ibu, sensitifkah dirinya waktu hamil dulu. Kenapa anak penyanyi biasanya akan jadi penyanyi juga? Ya! Dilatih sejak dari dalam kandungannya!

 

Masalah mengidam. Hal ini sebetulnya bukanlah pasti yang akan terjadi dalam setiap kehamilan. Ada kalanya sebuah perasaan “mengidam” timbul hanya karena seorang calon ibu akan lebih sensitif dan butuh kadar afeksi yang lebih dan lebih dari sebelumnya. Bukannya tidak boleh. Tapi tolong dipikirkan, sang bayi akan “mempelajari” sikap manja dan meminta pada orang lain yang tertanam dalam dirinya. Di sinilah peran suami sangat penting. Hay para calon ayah, bisakah memberi perhatian lebih pada istri tanpa dipinta? Bisakah menjaga komunikasi dengan lebih baik dengan istri tanpa dituntut? Bisakah tawarkan pada istri apa yang diinginkan sebelum sang istri harus meminta dan seakan harus ada dengan rasionalisasi “mengidam” yang nampaknya memang previliage buat istri yang hamil? Saya tidak tahan untuk mengingat sebuah quote dari film Look Who’s Talking nya John Travolta (which is baru saya ingat sekarang, karena waktu siaran saya lupa ini saya kutip darimana), bahwa seorang laki laki harus menjadi suami yang baik untuk istrinya agar sang istri dapat menjadi ibu yang baik dari anak anaknya. Ya! Sangat tepat! 

 

Dalam buku ini juga ada contoh permainan yang bisa dilakukan ibu bersama jabang bayi dan suami. Ada tahap tahap stimulasi yang bisa dilakukan bagi sang jabang bayi sesuai dengan waktu kehamilan. Juga tidak lupa dimasukkan daftar lagu apa saja yang paling baik diperdengarkan bagi jabang bayi untuk mencapai tingkat kecerdasan 15-30 poin lebih tinggi dari anak lainnya.

 

Miliki buku ini sebelum jadi ibu, supaya lebih siap saat akan jadi ibu. Belum menikah pun saya rasa buku ini adalah sebuah investasi yang sangat berharga. Paling tidak buat saya. Dan buat yang sudah terlanjur memiliki anak, tidak perlu menyesal juga saat baru membaca buku ini dan merasa kenapa tidak dari dulu saya baca atau kenapa dulu saya melakukan ini itu waktu hamil ya. Tidak ada kata terlambat. Stimulasi anak anda sekarang, karena perubahan adalah suatu yang berulang.

 

Dan tidak bohong sama sekali kalau saya bilang bahwa saya jadi sangat ingin menjadi ibu terutama sesaat sebelum Ibu Elia pulang setelah talkshow selesai mengatakan pada saya “ini tadinya mau dibilangin on air tapi takutnya nanti jadi ga fokus topiknya. Sebenarnya segalanya diawali justru pada saat memilih pasangan! Semuanya berawal dari situ dan akan mempengaruhi segalanya hingga ke masa mendidik anak” Sambil tersenyum pada saya dan menitipkan sebuah pesan “Makanya sok atuh Tasya cepet cepet yah didoakan sama saya” dan melangkah keluar sambil tersenyum.

 

AMIEN. Cuma bisa bilang demikian. Hmmm akankah nanti saya akan membaca buku ini berdua denganmu hai dirimu? Kita lihat saja. Karena saya akan jadi ibu saya tau itu, dengan ataupun tanpamu. Ya Gusti maaf. Salah. Bagaimana kalau kalimat akhirnya tadi diganti, dan semoga saja denganmu. Ah! Benar benar pengalaman yang berharga saya dapat. Terima kasih Qanita!

 

 


70 comments on “From Klab Baca Qanita : Cara Baru Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan

  1. ichanx
    May 17, 2008

    waduh… topik yang berat…. tidaaaaakkkk…. (mengingat umur)

    hauhauhauhauahua tenang… age aint nothing but a number :p

  2. imcw
    May 17, 2008

    Menjadi orang tua yang baik tidak semudah sekedar menjadi orang yang tua.


    that i know

  3. Ersis Warmandyah Abbas
    May 17, 2008

    Bagus … jadi pingin baca juga nich

    baca atuh pak da ga dosa hehe

  4. Weee….

    Sayah ndak ngandung, jeee….. 🙂

    loh… ini bagus juga dibaca suami tau… supaya suami tau apa yang harus dilakukan tanpa dipinta

  5. ika
    May 17, 2008

    waduh saya masih gadis,, *loh apa hubungannya?*..heheh

    huhuahauhau sama diriku juga masih :p

  6. ashardi
    May 17, 2008

    semoga ntar kalo nikah ada yang kasi kado buku ini… 😆

    heuehuheueh muka gretongan dasar hehe

  7. indra1082
    May 17, 2008

    Disemua Toko Buku ada gak ya.. Aku pingin beli nih..

    DUKUNG & DOAKAN TIM UBER INDONESIA

    beli beli beli! investasi! umumnya sih ada seharusnya 😀

  8. GR
    May 17, 2008

    Seperti kata pepatah bilang, “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Sikap dan perilaku sang anak tak jauh beda dari ibunya (ortu, red). Right?

    So what, udah ada calon ayah dari anakmu ituh? *ktny kn lg hamil 3 bulan nih? eh skg mah 4 bulan ya?*

    Hahaha… :mrgreen:

    *dirajam*

    ini beneran minta dirajam emang! huh! seharusnya udah ada… tapi kayanya makin ngga… ah… siyal 😦

  9. Tony
    May 17, 2008

    postingannya menambah ilmuku 🙂 thanks

    sama sama ^_^

  10. Santri gundhul
    May 17, 2008

    Wathaoooo….baca postingan ini, jadi pingen BIKIN anak lageh….
    Tapi, cukup 3 saja kayaknya deh…

    iyah udah jangan banyak banyak ntar indonesia makin padat :p

  11. insansains
    May 17, 2008

    ^_^ Alhamdulillah, dari Allahlah setiap cucuran ilmu. Dan hanya Dialah yang memberikan ilmu kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Dia pun menahan kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Qita (hehe… ada2 saja, Q = K) termasuk orang yang beruntung, sudah diberikan kesempatan untuk mengetahui ilmu ini. Mudah-mudahan dikasih kesempatan buat mengamalkannya.

    Btw… saya SANGAT SEPAKAT BANGET (*hehehe.. saking setujunya!) dengan perkataan terakhir ibu Elia “Sebenarnya segalanya diawali justru pada saat memilih pasangan!” Jika dideskripsikan lagi mungkin bisa lebih panjang, jadi cukup penegasan kesetujuan saya saja atas kesimpulan dari ibu Elia tersebut.

    Sok atuh…! Perasaan dari kemarin, ngebahasnya menjurus-jurus ke jenjang “membangun baiti jannati”. Sepertinya motivasi, semangat dan kesiapannya sudah bertambah. Apalagi yang ditunggu atuh?

    keinginan udah gede mas… yang ditunggu? sang lelaki :p

  12. oliveoile
    May 17, 2008

    Subhanallah..info yang sangat bermanfaat.
    Teman saya ada bilang, kalo saat hamil pengennya tidur terus. Tapi jangan diturutkan, ntar bayinya bisa malas dan manja.
    saya kira sesuai topik di atas, hal ini sangat beralasan. 🙂

    oh iya! bener itu! kemaren juga Bu elia bahas soal ini ^_^

  13. Edi Psw
    May 17, 2008

    Wah, bakal pintar dong si anak kalau dididik seperti ini.

    insya Allah ^_^

  14. chatoer
    May 17, 2008

    Deuuuu udah siyap – siyap mau merit dan jadi ibu2 yaaahh buuu, beda lah… beresin dulu tuh skripsinya 😛

    dengerin yg Jumat malem kemaren bu, asa aneh aja kl suara ketemu langsung ama suara di radio, asa gimanaa gitu

    gmn mau sms nomer hape-nya aja gak tau, kirim nomernya ke chatoer ya ke chatoerz@yahoo.com

    yahiyalah diberesin tentunya… siyap siyap mah selalu! cuma buat kapan belom tau 😀 baik ntar dikirim ^_^

  15. ILYAS AFSOH
    May 17, 2008

    memang menyenangkan bicara dunia anak-anak

    kitapun pernah jadi anak-anak

    insyaallah nanti punya anak-anal

    aku kekanak-kanakan

    heheh yah… jadi dewasa kan pilihan 😀

  16. tintin
    May 17, 2008

    wah kalo cuma posting doang setiap orang bisa .. hehehe

    so kapan kamu mengaplikasikannya ..?? *tunggu undangan dan tiket ke bandung* ..

    *kaburrrrr*

    huheuheuhe au ah :p

  17. GR
    May 17, 2008

    duh bu..
    pardon me if i’ve hurt u a lot, yep… 😦
    jgn sedih ya hiks.. 😥

    *ga tega liat nata sedih*

    Sabar ya sabarr.. 🙂

    hehehe makasih ^_^

  18. hanggadamai
    May 17, 2008

    tak save ah..
    siapa tw kelak istriku butuh 😆

    yah simpan! simpan!

  19. tc
    May 17, 2008

    huhuhu baca ini, jadi pengen hamill
    😦 😦 😦

    sama! itu juga yang gw rasakan!

  20. gajahkurus
    May 17, 2008

    Info yang menarik. Mau dipraktekin deh di rumah 🙂

    monggo… ^_^

  21. Raffaell
    May 17, 2008

    wah wah, tinggal praktek, boleh lah

    heuehuheuh semoga berhasil 😀

  22. langitjiwa
    May 17, 2008

    udah rindu pengen punya anak yah???? hehehe….

    anda benar! lebih rindu pada anak daripada suami :p

  23. Dino
    May 17, 2008

    wah kebetulan saya lagi mengandung neh… thx masukan yg bagus 😀

    sama sama 😀

  24. leah
    May 17, 2008

    Jadi ingat dulu sejak awal kehamilanku setiap selesai sholat selalu dibacakan alquran, tiap adzan selalu diadzankan 5 waktu dan tak lupa lagu2 rohani.

    Subhanalloh so wonderfull.. saat dah lahir sampe sekarang dan 2 tahun tiap ada adzan baik dari masjid ato liyat di tv pasti duduk diam mendengarkan. Dan tiap ortunya selesai sholat selalu minta ngaji.
    Semoga semua ini akan jadikannya anak yang sholehah….amien 😉

    wih… see… true story! AMIEN bu AMIEN… ^_^

  25. Jiwa Musik
    May 17, 2008

    woo!.. ini mah blog serius abiz oei, maksudnya serius mendidik pemirsanya gettu loh. amat pantas jadi pembina klab qanita, ndak kalah deh ama teh popi puspita. salud

    wah kenal ama bu poppi rupanya!!! ya ya ya 😀 dengarkan aku juga ya kalo demikian hehe

  26. Kang Sadi
    May 17, 2008

    Duh ..eneng ini Serius bgt…ketawa ketiwi dunk di Blogku
    Salam

  27. Kang Sadi
    May 17, 2008

    Eh tadi Maaf ye…asal nyelonong

    hehe nda papa kang… ga serius2 amad… cuma sedang serius ajah 😀

  28. yanti
    May 17, 2008

    Betul itu…
    Jika kita ingin anak-anak kita jadi anak-anak yang sholah dan sholehah… langkah pertama adalah memilih calon bapak/ ibu dari anak-anak itu… yang sholeh atau sholehah juga…. Insya Allah yang lainnya akan “terpelajari” sambil jalan… Insya Allah…
    Dan yang tahu apakah calon kita lulus kriteria itu… hanya Allah Azza wa Jalla… karena itu…. rajin-rajinlah… bertanya… dan “membawa” calon-calon yang kira-kira akan lulus seleksi… kehadapanNYA…..

    benar bu… AMIEN… ^_^

  29. hafidzi
    May 17, 2008

    siiip…mendidik dari dalam kandungan….

    ngedukung abis dah…:)

    sip! jadi suami yang baik buat istri yaaa

  30. realylife
    May 17, 2008

    kapan2 saya diundang ya ukhti

    ke Qanita? dari Mizan bukan? Kalo iya bisa tuh!

  31. Haris zaky mubarak
    May 17, 2008

    salam kenal sebelumnya dari The legend of MAP ,mendidik sebenarnya memang gampang gampang susah,ada kala nya sebagai orang tua kurang mengerti kan semua itu,keyakinan kuat bahwa mendrdrk itu sulit AQU trspon sbg esensj dari hal ini,,meski AQU belum nikah.


    akupun belum nikah dan hal ini memang tetap perlu justru karena belum menikah buat mempersiapkan yang terbaik nantinya ^_^

  32. boim lebon
    May 17, 2008

    postingannya bagus, buat tambah pengetahuan gimana caranya mendidik anak dari dalam kandungan…salam kenal

    salam kenal kembali 😀

  33. latree
    May 17, 2008

    anakku udah 7 tahun, belum tahu juga dia sukanya makan apa. diinget2 juga ga ada yang spesifik waktu hamil makannya apa….

    hehehe yah.. ndatau aku tuh… gapapa asal ga suka makan mah mba ^_^

  34. ghaniarasyid™
    May 17, 2008

    waaa..
    postingan bagus.

    jadi pengen punya anak :mrgreen:


    tunggu halalnya yaaaaaa!!!

  35. dadan
    May 17, 2008

    IC … sayang belum sempat punya anak nih 😀
    maklum, waktu habis buat kejer setoran

    heueuhueh tapapa… masalah pilihan 😀

  36. neng fey
    May 17, 2008

    aaah.. bacaan yang berat :p tapi dulu mama saya demennya nonton film di bioskop, kok saya ga jadi sutradara yah? atau mentok2 jadi bintang film kek, hehehe

    aaaah.. pasti demen nonton juga jadinya kaaaan

  37. aminhers
    May 18, 2008

    Halah anaku dah gede2 Nat.
    mungkin bermanfaat kalau dah punya cucu

    beli aja dulu bukunya… bener! buat investasi 😀

  38. wennyaulia
    May 18, 2008

    pingin bayi…. :mrgreen:

    samaaaa

  39. Jiban
    May 18, 2008

    nice post….
    bener-bener udah siap jadi ibu nih ceritanya…

    insya Allah… blom sih… cuma mempersiapkan diri saja 😀

  40. Nada taufik
    May 18, 2008

    Postingannya informatif sekali, mbak. Makasih banyak ya, saya banyak belajar nih jadinya.

    Kalau waktu sedang mengandung banyak pergi dugem,
    Dengerin musik keras-keras kayak musik progressive,
    Musik Rocker, atau musik dugem gitu..
    Anaknya jadi apa ya mbak??

    Sebenernya saya ga terlalu suka sama kehidupan seperti ini,
    Tapi sejak 8 bulan malah saya kayaknya jadi sering banget ngidam..
    Ngidamnya cuma ga terlalu bagus,, hehehe..

    waduh waduh… ngidamnya dugem?
    hmmmm siap siap anaknya gahar tuuuh 😀
    *becanda buuu

  41. nenyok
    May 18, 2008

    Salam
    Sangat menarik artikelnya nie, duh jadi pengen hamil 🙂


    aku jugaaaa 😀

  42. zaiful
    May 18, 2008

    salam..blog yg baguss..
    layar motivasiku sila kunjung

    makasih ^_^

  43. maminya vaya
    May 18, 2008

    wah menarik nih. wkt sy hamil, sy sukanya makan mie, sate, plus tehbotol. nanti kita lihat klo vaya gede, maunya makan apa yaa…

    heuheuheuh iah buuu tar kasih kabar yaaa 😀

  44. zoel chaniago
    May 18, 2008

    heuhuehue simpan aja dulu ah,, tar kalau dah punya istri baru baca lagi 😀

    yeap! simpan saja 😀
    *menyanyi ecoutez hehe

  45. pakacil
    May 18, 2008

    semoga keinginan mba nata untuk menjadi ibu (-ibu yang baik tentunya) akan terkabul.

    Amin.-

    …Oh ya, mba Nata, Hafiz, anak yang baik itu sudah dipanggil pulang oleh Pemiliknya pada tanggal 14 Mei kemarin. Inilah yang terbaik baginya, setelah 4 bulan berjuang. Terima kasih mba…

    turut berduka cita ya pak…innalillahi wa inna ilaihi rojiun…

  46. Mad Max
    May 18, 2008

    nice artikel 🙂
    semoga keinginanmu menjadi ibu dapat tercapai 🙂

    AMIEN ^_^

  47. Mad Max
    May 18, 2008

    wah saya dapet nomer 46 nih, nomere Rossi, hehehe :mrgreen:

  48. Balisugar
    May 18, 2008

    Mampir salam kenal terimakasih link nya, aku sudah link balik.

    (Aku pernah denger) Kalau ibu selagi mengandung sering mendengarkan musik

    klasik ntar anaknya akan pinter katanya sih,

    iyah! di buku ini ada beberapa judul musik klasik yang bagus buat didengerin lhooo ^_^

  49. Gm.
    May 18, 2008

    Udah beberapa bulan mbak???

    *digetok*

    jalan empat hauhauhauhuahua

    tenang… orang baik tidak ringan tangan :p

  50. marsitol
    May 18, 2008

    semakin pengen cepet hamil dech…

    hayu hayu hayu 😀

  51. HILMAN
    May 18, 2008

    aku doain moga doanya biar cepet jadi ibu terkabul..tapi doain juga yah, doaku ini terkabul juga.. 🙂

    Btw, di tulisan terakhir dhomir “mu” capa tuh….??!!.. 🙂 🙂

    AMIEN……………………
    mmm “dia” 😀

  52. van
    May 19, 2008

    wah jd pengen cari tuh buku. kebetulan istri gw lg hamil nih 🙂


    iyaaaaa mumpung tuuh 😀

  53. Yari NK
    May 19, 2008

    Memang…. pendidikan anak2 di rumah, pada keluarga2 yang modern, mulai dari kandungan (kalau bisa) hingga dewasa, bukan hanya tanggung jawab ibu, tapi juga tanggung jawab ayah. Masing2 harus punya andil dalam menjaga pendidikan anak2nya di rumah!

    yeap tentunya! ^_^

  54. perempuan
    May 19, 2008

    “..Bagaimana kalau kalimat akhirnya tadi diganti, dan semoga saja denganmu. ”

    hohoho,,, quote yang terakhir bikin mengulas senyum 😀 wekekek..

    semoga memang bisa “dengannya” ya mbak.

    AMIEN… ^_^

  55. mima
    May 19, 2008

    wow.. keren mba..

    jadi harus siap2 juga ni.. tapi masih beberapa tahun lagi kali ya hehehe…

    mba tasya tu yang kya na udah siap.. nanti undangan na dibuat online aja ya mba.. biar bisa ikutan ngasih ucapan hehehe..

    AMIEN… ^_^

  56. Elys Welt
    May 19, 2008

    saya lagi pengin hamil nih, Insya Allah 🙂

    AMIEN……… duh turut senang! 😀

  57. Sawali Tuhusetya
    May 20, 2008

    wew… mbak natasya ternyata pencinta buku juga. resensinya oke banget. salut deh!


    bukan resensi lho ini… hehe talkshow’s report ^_^ aku memang sangat cinta baca! 😀

  58. achoey sang khilaf
    May 21, 2008

    anak
    aku suka anak-anak

    aku juga…

  59. Amoy
    May 21, 2008

    “Seorang anak sudah mampu mendengar, ‘melihat’ dan ‘meraba’ pada usia 20 minggu!”

    kalo kata Juno pas ngga jadi aborsi, “IT HAS FINGERNAILS!!”

    heuhuhuhu


    ah Juno… anak yang lucu! 😀

  60. eNPe
    May 21, 2008

    subhanallah…
    terima kasih atas infonya, mbak
    jadi ada bekal utk nanti,huehehehe…
    btw, kita tukaran link yuk? 😀

    sama sama ^_^
    yuk tukeran… ku add ya ^_^

  61. Adis™
    June 2, 2008

    Saya masih gak ngeh,kenapa judul bukunya cara baru?? emang beneran baru diciptakan??


    nda tau o nda tauuu kan saya ga ikutan bikin si buku 😀

  62. Mi_Chan
    July 1, 2008

    Berattt…:smile:

  63. carra
    July 1, 2008

    haaa… ke sini gara2 michon yg nginfo 😆 …

    ttg judul siyy … yah sebenernya bukan cara yang baru siyy… dari beberapa buku yg BERHASIL aku baca udah dibahas… dari beberapa orang tua yang BERHASIL aku dengarkan juga udah diceritakan…

    huhuuu nasehatnya memang buagus2 tapiii prakteknya… bisa memenuhi 90% ajah udah wowwwwwwwwwwwwwwwwwwwww dengan hurup w yg banyak buanget… 😀 *namanya juga manusia*

    jadi yah… jalani kehamilan dengan enjoy… itu yg penting 🙂

  64. yudhie
    July 3, 2008

    wah….bagus buanget tuh. aku jg bentar lagi jadi ayah nih.
    Jadi belajar ngedidik anak dari dalam kandungan.
    😀

  65. Pingback: Dari Klab Baca Qanita *Again* « If its Not So Important To U, Well It Is For Me

  66. doni
    May 5, 2009

    wah artikel bagus nih buat di terapkan,,(untuk mendapatkan anak yg sholeh and solehah ,pintar,smart,dll),,jadi pengen cepat punya anak juga nih,,(tapi masih kuliah) ntar deh cepet2 tamat and get married..mudah2an dapat istri yg pintar juga mendidik anak..
    tapi itu semua itu tak lepas dari bantuan allah swt..aminn

  67. gamma
    May 12, 2009

    aku mencoba buku ini karena baca postingan iniii..!! 😀 buku yang baguuuuushh..!!

    tapi sangat disayangkan gw menjadi sangad kekurangan waktu (a.k.a pemalas) di trimester ketiga ini..jadi sgala ‘kurikulum’ yang harusnya dilaksanain sejak bulan ke-6, gw malah kocar-kacir ga konsisten..huhuu. pdhl yang ‘kurikulum’ awal untuk awal 4bln-6bln, gw masi sanggup nyobain loh… :((

    yah, smoga aja nantinya emg ada dampak positif dan manfaat yang akan didapat oleh bebi gw ini… 🙂

  68. alna karymunika
    June 10, 2009

    hello…aq alna aku seneng banget bc yg beginiian…aku 2o hari lg mo menikah lho…tp aku punya rasa takut..takut ga punya momongan…padahal ibuku sdh bilang klo keluargaku insyaallh subur…n belum ada yg mandul…tp aku tetap saja takut…bantu aku yah…?tq…

  69. Pingback: Hadis mendidik anak | ranipunya

  70. anindita
    April 4, 2014

    Masih adakah bukunya? Saya cari dimana mana sudah tidak ada…

Leave a comment

Information

This entry was posted on May 17, 2008 by in Feels and Thoughts, PsikoThing and tagged , , , , , .

i Wrote About:

My First Baby

My Day By Day