If its Not So Important To U, Well It Is For Me

some things are better left written

Anak Kecil Dilarang Nonton TV! KENAPA?

Kekerasan dan juga pornografi yang mulai merambah usia anak, menuding TV sebagai salah satu penyebab rusaknya moral bangsa. Anak diajarkan bagaimana merundung orang lain dan menertawakannya seakan itu adalah hal yang wajar dan lucu. Diajarkan bahwa memakai baju minim dan terlihat seksi adalah hal yang membuat orang menyukaimu. Diajarkan soal hidup konsumtif. Diajarkan banyak hal buruk karena menonton TV terlalu dini.

 

Maaf kalau saya harus bilang, saya team TV. Agak sulit membiasakan anak tanpa TV, dengan kedua orang tua yang terlalu mencintai TV, bahkan acara makan kurang sedap kalau tidak sambil menonton TV. Mungkin agak berlebihan, namun TV adalah bagian mutlak dari kehidupan.

 

Jangan selalu menyalahkan benda sebagai objek penderita. Yang salah bukan bendanya, tapi orang tua sebagai subjek yang gagal mendampingi anak dalam menonton TV.

 

Ada beberapa hal yang wajib hukumnya untuk diperhatikan oleh orang tua saat anak menonton TV:

  • Dampingi. Anak apalagi di usia dini seperti balita misalnya, belum bisa menangkap pesan yang ingin disampaikan di acara televisi. Adalah kewajiban kita sebagai orang tua menemani anak dan memberi penjelasan selama acara berlangsung, sampai anak dirasa mengerti. Saat menonton film dan ada tokoh antagonis, misalnya. Selalu ajak anak bicara dan tekankan kalau menjadi orang jahat itu tidak baik, dan biasanya di akhir akan selalu ada balasannya. Jangan biarkan anak menerka sendiri dan mengambil role model yang salah dari sebuah tontonan.
  • Pilihkan tontonannya. Ini yang ga kalah penting. Pilihkan tontonan yang memang ditujukan untuk anak. Anak balita, berilah tontonan film kartun yang mencontohkan perilaku baik. Atau acara menyanyi bersama, yang diselingi sesi bercerita atau berkarya. Jangan ajak anak nonton sinetron. Jangan sekalipun ijinkan anak nonton acara musik yang sebetulnya jadi ajang dagelan para host yang tidak lucu.
  • Batasi waktu menonton. Supaya anak tidak terus menerus duduk diam di depan TV, buatlah perjanjian dengan melibatkan dirinya mengenai waktu menonton. Contohnya saya mengijinkan anak nonton TV di pagi dan sore hari, tapi saat hari sudah gelap itu giliran film Bunda. Jangan meremehkan anak kecil. Bila dibiasakan, mereka akan memahami konsep kompromi sejak dini.

Ketiga hal di atas adalah apa yang saya terapkan untuk Blissy. Bagi saya, menonton membawa efek positif buat dirinya. Anak saya punya banyak kosakata berbahasa Inggris di usianya yang baru 4 tahun, karena memang saya memfasilitasinya dengan TV kabel. Yang ditonton setiap hari di jatahnya menonton adalah saluran anak. Blissy juga bisa mengarang cerita seakan berdialog saat sedang bermain sendiri dengan mainannya.

IMG20180123111333.jpg

Hingga detik ini, saya adalah pecinta TV. Apabila anak saya tumbuh seperti saya, maka biarkanlah. Yang penting adalah mengajarkannya untuk membedakan mana tontonan berkualitas dan mana yang hanya sampah dunia hiburan.

 

Say no to “Say No to TV”.

 

2 comments on “Anak Kecil Dilarang Nonton TV! KENAPA?

  1. numpang singgah mbak

  2. Blog Berita Indonesia
    May 23, 2023

    Kalau TV sih menurut saya masih aman, karena tontonannya masih dalam pengawasan KPI. Yang agak ngeri itu Youtube, banyak kata2 yang tidak pantas ditiru anak2 di sana.

Leave a comment

Information

This entry was posted on January 30, 2018 by in curcol misah misuh.

i Wrote About:

My First Baby

My Day By Day