Kebahagiaan Yang Datang Dari Perut

Kalau termasuk mereka yang menjalani masa kecil di tahun ’90an, pasti tahu satu kartun tentang memasak berjudul, “Born To Cook”.

Tentang seorang anak laki-laki yang hobi masak dan menciptakan masakan-masakan baru yang divisualisasikan dengan cahaya berbinar-binar dan nampak super enak melihat mereka yang mencicipi 😀

Kartun itu merupakan salah satu kartun favorit yang menginspirasi saya hingga kini.

Apakah saya jago masak? Tentu tidak! Saya doyan makan! 😆

Hingga sekarang dapur masih jadi tempat yang canggung buat saya. Orang doyan makan tapi ga bisa masak. Apa kata dunia?

Terserah sih mau bilang apa. Bukannya saya sama sekali tidak berusaha buat memasak. Hanya saja kegagapan saya di dapur membuat kesal karena berakhir dengan cenderung membuang terlalu banyak waktu.

Satu dua masakan tentu bisa. Apalagi cuma bikin Seblok alias Seblak Cilok. They dont call me MamakSeblok for nothing 😀 plus satu masakan andalan favorit sejak kecil, Chili Chicken.

Jangan bayangkan ayam rica apalagi ayam geprek kekinian. Ini adalah chili yang jadi salah satu menu di Wen***. Tapi sejak dulu, buatan Mama lebih enak, dan banyak.

Saya belajar memasak chili yang walaupun beda dengan mama, tapi sesuai selera. Untungnya suami juga suka. Seiring waktu, suami yang lebih betah di dapur daripada saya pun mempelajari cara memasaknya, dan menghasilkan chili yang lebih enak dari buatan saya. Lebih enak, karena tinggal menikmati 😀

I consider chili my comfort food. Mungkin karena korelasinya dengan masa kecil yang menyenangkan. Atau ya memang bahannya menggunakan banyak sekali tomat yang adalah antioksidan membantu hormon oksitosin meningkat. Saat saya sedang sakit, suami selalu memasakkan chili buat saya. Rasanya tidak hanya enak, tapi penuh cinta.

Tidak ada gambar karena belum masak lagi dan difoto, mohon harap puas memandang foto seblok.

Hey, itu juga comfort food yang membuatmu bahagia! Ga percaya? Coba saja!