If its Not So Important To U, Well It Is For Me

some things are better left written

Menjadi ibu rumah tangga tanpa asisten dengan 1 anak dan berbisnis, adalah satu tantangan tersendiri.

Percayalah bahwa tidak akan bisa, kalau bukan pahlawan super, mengerjakan semuanya sendiri dengan sempurna. Kadang ada yang terabaikan. Saya memilih rumah. Maksudnya adalah saya hanya melalukan pekerjaan rumah seperlunya. Yang wajib seperti cuci piring dan masak nasi, cuci jemur baju dan rapi-rapi. Sisanya, kalau ada waktu. Kalau masih ada sisa tenaga. Masih harus ikut mencari uang sebagai pencari nafkah kedua di rumah cukup menyita keduanya, waktu dan tenaga.

Bila terlalu memaksakan, mengikuti semangat yang menggebu padahal badan sudah kasih sinyal untuk rehat, yang ada tumbang. Beberapa kali jatuh sakit bersamaan dengan datang bulan. Pola makan yang tidak teratur langsung terasa efeknya, dan menjalar kemana-mana.

Saat saya sakit terutama bersamaan dengan hari-hari awal menstruasi, maka itulah waktunya suami mengalah dan meninggalkan segala aktifitasnya untuk menggantikan peran saya di rumah. Tidak repot, paling menyiapkan makanan dan menemani anak. Siap sedia bila saya meminta karet panas, maupun perlu dibelikan obat. Alhamdulillah, suami selalu melakukannya dengan ikhlas, membuat diri senang dan bisa beristirahat dengan tenang. Bagaikan diberi libur, walau hanya satu dua hari saja.

Saya jarang meminum obat-obatan saat sakit. Lebih memilih untuk berikhtiar dengan herbal, bila penyakit memanjang barulah menyerah bersilaturahim dengan dokter.

Demikian pula bila anak yang sakit. Apalagi memang anak kecil mudah sekali terkena virus yang outputnya bisa berupa batuk pilek sampai demam. Untuk batuk pilek, bila masih wajar, saya cenderung lebih sabar dan menunggu perubahan dalam 1-2 minggu. Lain halnya dengan sakit yang disertai demam. Saya menerapkan yang namaby

Leave a comment

Information

This entry was posted on February 3, 2018 by in Uncategorized.

i Wrote About:

My First Baby

My Day By Day